Beberapa hari yang lalu, aku baru
mengenalnya. Ya, gadis lugu yang baru saja masuk ke Sekolah Dasar. Ibunya
menitipkan dia kepadaku di sebuah pengajian dekat perempatan gang kecil samping
musholla. Begitu ramah ibunya ini ketika menitipkannya, juga anaknya yang
begitu senang dan sangat sopan seperti ibunya. Memang, buah tak pernah jauh
ketika jatuh dari pohonnya.
Gadis itu begitu periang, juga
pandai. Dan agak sedikit cerewet. Hahah. Sampai lelah mulut ini ketika dia
melontarkan beberapa pertanyaan dan juga ceritanya.
Malam demi malam dilewatinya demi
mendapatkan ilmu. Walau hujan saat ini sering mengguyur langit sore senja.
Namun itu tak mengurungkan niatnya untuk tetap hadir.
Minggu itu, aku absen mengajar.
Keesokannya aku mulai mengajar kembali. Ditengah hiruk-pikuk keramaian suara
anak gadis itu mengadu kepadaku, “Bapak aku meninggal ka kemarin, makanya aku
ga masuk”. Aku tersontak. Karena tak satupun toa musholla berbunyi kecuali
untuk panggilan sholat.
Tak ku sangka. Gadis ini sekarang
yatim. Sang bapak pergi untuk selama-lamanya. Dia masih begitu kecil tapi sudah
menghadapi kenyataan sebesar ini. Mataku mengembeng ketika mendengar cerita
ibunya bercerita. Batinku, semoga gadis ini menjadi anak yang soleha yang bisa
menjadi penolong untuk kedua orang tuanya kelak. Aamiin.
Malam ini, aku seperti ditampar
oleh kematian. Ya, tidak ada yang lebih dekat selain kematian. Juga, apakah
kita sudah membahagiakan kedua orang tua kita?
Anyways, blog ini memang agak
random. Kadang pake saya, aku, gua. Hahah ya tergantung mood aja sebenernya.
Keep reading…..